Details
Baca Lebih Lajut
(Permisi, Guru, saya ingin menanyakan beberapa pertanyaan.) (Guru, Steve Brunsman, saya bekerja di Houston Post.) Oke. (Senang berkenalan dengan Anda.) Senang berkenalan dengan Anda. (Saya perlu minta maaf.) Tidak apa-apa, sayang. (Saya tiba di sini terlambat.) Saya tahu Anda banyak urusan. (Saya ingin meluangkan waktu satu atau dua menit bersama Anda.) Ya, tentu. Yang lain, silakan makan. Oke. Atau, mengapa Anda tidak duduk di sini dan makan bersama kami. Makan atau bicara, tidak apa-apa. Saya tidak makan sebanyak itu. Saya di sini hanya untuk orang-orang. (Boleh saya duduk di sini.) Silakan duduk di mana saja. (Jalan Anda cukup mudah atau “seketika”, mungkin kata yang salah, tetapi sesuatu yang ... (Batin.) yang ada di batin.) Sekadar mengenal diri Anda sendiri. (Bisa jelaskan tentang itu. Anda paham, kita tahu segalanya. Kita tahu banyak hal di dunia ini kecuali diri kita sendiri. Jadi, siapa pun yang datang ke saya, jika mereka berusaha mencari Itu, Yang bersifat abadi, Yang adalah diri mereka sendiri, yang akan membuat mereka bahagia, maka saya akan tunjukkan ke mereka bahwa satu-satunya hal layak untuk diketahui adalah diri Anda sendiri. (Saya tak berpikir Dia bermaksud itu dalam hal duniawi.) Ya. Jadi, saya akan menjelaskannya karena saya sudah terlalu cepat untuknya. Anda tahu, "diri" yang Anda kenal kini itu adalah Steve–anu, mungkin. Benar, kan? Lahir dari Tuan dan Nyonya anu dan lulus di universitas anu. Dan dengan semua pengetahuan ini, Anda belajar dari buku, dan dari orang tua, dan dari guru, dari teman-teman. Tapi itu bukan Anda yang sebenarnya. Karena sebelum Anda lahir, Anda bukanlah Steve Brunsman. Dan Anda tidak memiliki semua pengetahuan yang Anda sebut “diri Anda”. Jadi, ketika kita menyaringnya menjadi beberapa hal yang penting, kita tidak mendapatkan apa pun. Jika kita benar berpegang teguh pada apa yang disebut Steve Brunsman cara Anda kenal diri sendiri, maka sebenarnya Anda tak memiliki apa pun. Karena Anda hanya memiliki pengetahuan buku, Anda hanya memiliki pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, kontak dengan orang lain atau situasi. Dan itu bukan Anda. (Oke.) Itu hanya situasi dan pengetahuan. (Beritahukanlah kepada saya tentang jalan bagi murid-murid Anda. Apakah mereka datang kepada Anda dan di mana kantor pusat Anda? Apakah mereka miliki jalur studi, yang dapat memakan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun? Bagaimana cara kerjanya?) Itu tidak bekerja dari luar sebanyak dari dalam. Sebenarnya, saat saya mengajar orang, tidak diperlukan bahasa. Namun kita juga menggunakan bahasa dalam wacana. Setiap kali saya diminta pergi ke suatu tempat untuk berbicara, atau berbicara di kantor pusat saya di Taiwan (Formosa), dan ketika saya berbicara, maka orang-orang mengklarifikasi beberapa kesalahpahaman mereka, atau beberapa prasangka mereka, atau banyak hal mereka pertanyakan kepada diri mereka sendiri. Dan itulah bagian pertama. Dan ketika mereka siap menerima bagian yang lebih tinggi, maka saya tidak berbicara. Lalu saya akan ajar mereka dalam diam, gunakan pengetahuan mereka untuk mengajar diri mereka sendiri. Karena kita semua memiliki kebijaksanaan ini di dalam diri kita. Yang harus saya lakukan adalah beri tahu mereka agar berbalik dan lihat keagungan dan kebijaksanaan mereka sendiri, dan perlahan-lahan mereka akan menyadarinya. (Oke. Bila Anda tidak berbicara, bila seseorang berada pada titik di mana tidaklah penting bagi Sang Guru untuk berbicara, apa yang kita bicarakan? Sesuatu dari hati ke hati dengan…) Ya, ya, ya, itu dia. (Apakah ini jalan meditasi yang Anda berikan?) Ya, kami juga harus bermeditasi. Kita menoleh ke dalam untuk mengenali jati diri kita yang sejati. Itu mungkin lebih tepat. (Apakah itu seperti menghidupkan jiwa, membiarkan jiwa mulai berkembang dalam diri seseorang?) Mulai mengenali Diri Anda yang sudah agung. Satu per satu. (Tolong beri tahu saya, sudah berapa lama Anda mengajar sebagai seorang Guru?) Sudah tujuh, delapan tahun sekarang. (Dan kira-kira berapa banyak murid yang Anda miliki, atau berapa banyak orang yang telah mengikuti jalan ini atau program Anda?) Saya kira puluhan ribu. Atau lebih dari itu, lebih dari apa yang dapat saya ingat dan kenali. (Oke. Bagaimana kalau di dalam Amerika Serikat? Apakah Anda cukup aktif? Apakah Anda memiliki banyak murid di Amerika Serikat?) Pastinya ribuan, tapi saya tidak dapat mengetahui jumlah pastinya sekarang. Karena saya juga tidak terlalu lama dan tidak terlalu sering di sini. (Oke. Apa ini kunjungan pertama Anda ke Houston?) Tidak, tidak. Itu... (Menurut saya itu yang kedua.) Kedua atau ketiga. Kedua. (Oke. Banyak orang di Houston menganggap diri mereka religius. Orang-orang, dalam arti populer, menganggap ini sebagai tempat yang sangat religius, (Benar.) tempat dengan banyak gereja dan banyak jemaat.) Mengerti. Ya. (Apakah Anda pandang ini sebagai tempat keagamaan atau spiritual?) Ya, itu religius dalam beberapa hal. Dan akan lebih lengkap apabila di tempat tersebut masyarakat diberikan pencerahan diri, ya, metode pengenalan diri juga, tidak hanya mendengar ajaran para Guru terdahulu dan tidak banyak mengerti. Akan lebih religius apabila manusia sungguh-sungguh memahami ajaran para Guru masa lampau dan juga memahami dirinya sendiri. Karena itulah yang diajarkan oleh semua Guru: Kenalilah dirimu sendiri dan ketahuilah bahwa “Kerajaan Tuhan ada di dalammu”. Banyak orang pergi ke berbagai jemaat, tetapi mereka tidak tahu di mana Kerajaan Allah berada. Mereka mendengar-Nya, tapi tidak pernah melihat-Nya. Jadi, cara kami adalah dengan mengajar orang-orang agar segera mengetahui di mana Kerajaan Allah berada dan seperti apa wujudnya – setidaknya, secara rohani. Jadi, Anda dapat melihat Cahaya (Surgawi batin) dari Tuhan, Anda dapat mendengar Tuhan, Anda akan semakin bijaksana dan semakin penuh kasih setiap hari. Pengalaman yang sangat konkret dan membumi – bukan untuk dibicarakan atau diiklankan, tapi untuk mengenalnya, mencicipinya, dan mendapatkan lebih banyak lagi setiap hari. Menjadi pribadi yang berbeda – berbeda, tetapi menjadi pribadi Diri, Diri sejati. Bukanlah diri yang selama ini Anda kenal dari ilmu pengetahuan dan pengakuan orang-orang, melainkan Diri Sebenarnya, Diri sejati Anda – sebelum Anda dilahirkan dan sesudah Anda meninggal. Siapakah orang itu? Jadi kami beri tahu Anda itu. Oke? (Oke, bagus sekali.) Ya. (Terima kasih banyak.) Terima kasih kembali. Saya harap saya tidak terlalu cepat. (Hanya di beberapa tempat.) Oke. Anda bisa tanya lagi. (Saya paham.) Terima kasih. Bagus. (Terima kasih sekali lagi. Saya hargai Anda meluangkan waktu ini. Berapa lama Anda akan di sini?) Sejauh ini, saya pikir kami merencanakannya pada hari Minggu. (Oke, dan apa Anda tahu ke mana Anda pergi setelah hari Minggu?) Menurut saya… (Saya paham Anda akan...) kembali ke L.A. (...di California Selatan.) Ya, ya. (Apakah Anda balik ke sana atau?) Ya. (Oke. Apakah di sini di Amerika Serikat Anda punya tempat seperti Center? Apakah ada… Yang saya maksud dengan itu adalah sebuah gedung…) Paham. Kami tidak begitu percaya dengan gedung-gedung. Jadi, apa pun yang kami beli – kami telah membeli beberapa tempat – yang di dalamnya sudah ada bangunan kecil, misalnya rumah atau rumah pertanian. Jadi, kami mengubahnya menjadi tempat bagi orang untuk datang bermeditasi, atau bertanya, atau beristirahat, atau mencicipi makanan vegan atau menyaksikan ajaran Suci. Itu saja. (Apakah Anda memilikinya di Amerika Serikat?) Ya, kami sudah memilikinya. (Di mana lokasinya?) Misalnya yang di LA. Dan di sini, mereka coba membeli tempat untuk melakukannya, tetapi sekarang mereka melakukannya… (Gunakan rumah pribadi di sini.) Ya, di rumah pribadi. (Tetapi mereka punya Center di New Jersey.) Ya. (Mereka punya satu di Los Angeles.) Ya. Dan banyak tempat lainnya – di San Jose. (Apakah mereka punya ini... Nama apa yang digunakan? Apa Anda menggunakan nama yang berbeda untuk Center ini atau?) (Mereka semua disebut Asosiasi Internasional Maha Guru Ching Hai.) Benar, begitulah mereka menyebut diri mereka sendiri, ya. (Apakah Anda menyantap makanan vegan?) (Saya ingin sekali. Anda harus memaafkan saya, tetapi saya memiliki jadwal yang ketat.) Tidak ada waktu. (Steve, senang sekali Anda datang.) (Saya mungkin akan hubungi Anda awal minggu depan.) (Tidak apa-apa.) (Untuk lakukan beberapa kelanjutan…) (Ada seorang dokter di sini, yang mungkin Anda ingin ajak bicara.) (Saya berpikir, saya mungkin mencatat beberapa nama dan nomor telepon hanya untuk dihubungi.) (Dan saya selalu bisa berikan itu ke Anda jika Anda tak dapat memo.) (Oke. Luar biasa. Terima kasih lagi.) Steve, maaf Anda tak bisa bergabung. (Saya menghargai itu.) (Terima kasih.) Oke. Sekarang kami punya beberapa hadiah untuk Anda. Beri dia beberapa kue [vegan] atau buah. (Ya.) (Baiklah, Anda bekerja lembur hari ini, Guru.) Tak apa. Tak apa. Itu semua demi manfaat orang banyak. Saya di sini bukan untuk makan, beristirahat, atau bermain. (Kata-kata pastinya tersebar.) Baiklah. Itu seperti batu atau kayu. Namun konsep “tanpa pikiran” adalah sesuatu yang lain. Terkadang kita terjebak dalam terminologi, tetapi kenyataannya, “tanpa pikiran” tidaklah seperti itu. “Tanpa pikiran” berarti bahwa pada saat itu, Anda telah mencapai alam yang lebih tinggi. Anda telah terbebas dari pikiran-pikiran yang remeh dan tidak masuk akal, dan tentu saja, Anda naik ke tingkat yang lain. Anda terhubung dng Jati Diri Anda, dengan Hakikat sejati Anda. Pada saat itu, Anda tidak lagi membutuhkan pikiran Anda. (Ya.) Jadi tidak ada lagi pikiran yang mengganggu. Anda memasuki dunia yang berbeda, dunia yang tidak dapat dijelaskan dengan pikiran atau bahasanya. Pada titik itu, hal tersebut dapat disebut “tanpa pikiran”. Namun, "tidak ada pikiran" itu bukanlah sesuatu yang bisa Anda tekan atau munculkan dengan paksa. (Ketika bermeditasi, bagaimana seseorang dapat ubah pikiran yang mengganggu jadi “tanpa pikiran”?) Ini agak sulit; butuh waktu untuk berlatih. Bagi sebagian orang, hal itu terjadi sangat cepat. Beberapa orang mencapai “tanpa pikiran” secara langsung setelah menerima inisiasi. Mereka segera naik ke tingkat tinggi. Mereka tinggalkan semua sampah. Bagi yang lain, mungkin dibutuhkan beberapa minggu, atau bulan, atau bahkan beberapa tahun latihan. Tidak ada apa-apa tentang itu. Anda harus mencarinya, mengerti? Tapi jangan terpaku dan berkata: "Saya orang yang sangat penyayang. Lihat, kan? Hari ini saya memberi Anda lima ratus, dan di sana, saya memberi lima ribu. Saya memang tipe seperti itu.” Ketika Anda melekat pada hal itu, itulah “diri”. Namun “diri” itu tidak nyata. Itu sama saja dengan katakan, “Oh, saya sangat jahat, saya sangat kasar. Saya memarahi istri saya; saya membentak anak-anak saya.” Itu juga bukan “diri” yang sejati. Jika Anda terus-menerus berpikir “Saya ini” atau “Saya itu”, Anda akan terjebak dalam dualitas. (Saya tahu diri saya sendiri, tapi…) Ya, benar sekali. Jadi sebelum “diri” itu lahir, itulah “diri” yang sesungguhnya. Sebelum kita menjadi baik atau jahat, sebelum segala sesuatu ada. (Bagaimana kita bisa mengenal diri kita sendiri sebelum kita dilahirkan, Guru?) Anda harus merenungkannya. Saya sangat jelas, tapi… Bila Anda bermeditasi cukup lama, atau bila Anda bermeditasi dengan cara yang benar, Anda akan perlahan-lahan membebaskan diri dari prasangka tersebut. Gagasan bahwa “Saya jahat”, “Saya baik”, “Saya pintar”, “Saya berbakat”, “Saya bodoh”, atau apa pun lainnya – dan kembali ke Diri sejati Anda. Pada saat itu, Anda tahu segalanya, tetapi pada saat yang sama, Anda tidak tahu apa pun. (Bagaimana seseorang bisa berubah dari tidak tahu apa-apa menjadi tahu segalanya, tapi...) Ya, itulah Sifat sejati kita (Ya, itulah kita...) tapi kita terus lupa. (Benar.) Kita menghabiskan sepanjang hari... (Bagaimana kita mengingatnya lagi, Guru?) Itulah mengapa sangat menantang untuk mengajar siswa, (Ya.) bekerja dengan segala cara tepat. Tujuan utamanya adalah membantu mereka terbangun, sehingga mereka dapat gunakan pencerahan mereka untuk memahami dengan cepat. Jika tidak, mengandalkan pikiran butuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya saya duduk di sini sekarang, memberi ceramah kepada Anda. Saya bisa berbicara dan ajar Anda selama lima atau sepuluh tahun, dan hasilnya akan tetap sama. Jadi pertama Anda harus membuka pikiran Guru di dalam diri Anda. (Ya.) Anda harus obati akar penyebabnya, bukan hanya gejalanya. Begitu terbuka, saat saya berbicara kepada Anda, Anda dapat mendengarkan dan mengerti. Itu sebabnya Anda terus bertanya, tetapi murid-murid saya segera mengerti apa yang saya katakan, sedangkan banyak yang lain terus bertanya dan tetap tidak mengerti. Itu karena pemahaman mereka belum terbuka. (Anda bilang 7.000 tahun nanti?) Sesuatu seperti itu. (Wah.) Lebih. Lebih dari tujuh ribu. Sedikit lagi. Jam berapa sekarang? (Jam dua lewat seperempat.) Jika tidak, kita tak pernah punya malam. Karena sepanjang hari, dan malam. (Mengapa Anda tidak dapatkan…) Guru perlu istirahat.) Terserah Anda. Jika Anda ingin bertanya lebih lanjut, Anda dapat bertanya kepada saya. Kalau tidak, saya pergi saja. Yang penting Anda, bukan saya. (Satu-satunya pertanyaan saya untuk Anda adalah…) Pencerahan. (Pencerahan.) Oke. Saya beri waktu lima menit. Anda akan mendapatkannya. Jangan khawatir. Oke? (Apakah dia sudah vegan, Guru?) Ya ampun, dia sudah menjadi vegan sejak lama, (Benarkah?) dan telah menerima inisiasi. (Oh, benarkah?) Dia memang sudah jadi murid, tapi dia sangat intelektual. Dia punya banyak pengalaman, tapi dia masih ingin lebih lagi. Ya begitulah adanya, sedikit manja. Mereka semua seperti itu. Hanya saja kedua orang asing ini sedikit lebih dimanja oleh saya, (Ya.) dan mereka juga banyak bekerja, itu saja. Itu karena latar belakangnya. (Besok jam tiga, dan gratis.) Apa itu? (Di mana?) (Besok jam tiga.) Oh. Dia berbicara tentang inisiasi besok jam 3. (Inisiasi besok jam tiga, dan gratis.) Dan gratis. Selalu gratis. Segala sesuatu dari saya gratis. Karena saya berutang segalanya pada dunia ini. Jadi saya berikan semuanya gratis. Mereka memiliki beberapa prosedur atau semacam birokrasi atau sesuatu seperti itu – Anda teruskan. (Urusi saja hal-hal duniawi dan…) Ya, itu dia. Jadi jangan khawatir. Anda bebas. Siapa yang mengikat Anda? Siapa yang butuh tubuh fisik? (Benar.) Anda sudah pergi. Anda ada di atas sana, dan Anda mengarahkan tubuh fisik saat ini. (Benar.) Jadi, tentu saja Anda tidak punya pengalaman. Anda sudah pergi. Siapa yang bisa saksikan pengalaman? (Siapa pun yang lain sedang melihat pengalaman mereka.) Hanya jika Anda masih di sana, maka Anda melihat pengalamannya. (Oh, benarkah?) Ya. (Begitulah cara kerjanya.) Yap. Baik. Ah, tidak apa-apa. (Tercerahkan seperti Anda, Guru.) Ya, tercerahkan. (Saya banyak belajar, Guru. Anda harus banyak mengajari [saya]. Itu takdir.) Oke. Kalau Anda punya waktu? (Ya.) Anda dapat dengarkan rekaman saya (Saya paham.) atau membaca buku saya yang mungkin membantu Anda. Itu membantu sampai tingkat tertentu. (Ya. Terima kasih, Guru.) Dan jika Anda ingin lebih mendalam, Anda bisa mengikuti inisiasi sejati. Itu saja. Pilihan ada di tangan Anda. (Terima kasih.) Saya selalu ada. (Oke. Oke.) Dengan cara apa pun. Jadi Anda memberi tahu dia. Ada lagi yang ingin ambil foto? Cukup? Pastikan itu bagus. Bagus? Ambil satu lagi. (Satu lagi? Oke.) Ya. Jaga-jaga. (Tersenyum.) Baiklah. Suasana hati saya bagus hari ini. (Oke. Terima kasih.) Hati-hati. (Terima kasih banyak.) Saya punya sesuatu untuk Anda. (Guru kita punya sesuatu untuk…) Semua orang. Hadiah seperti ini adalah sama. Di dalam, di dalam. (Itu hadiah spesial, itu berkah.) Jadi, mari kita bagikan. Anda saling berbagi. Oke? Hal ini berasal dari latar belakang internasional – Âu Lạc (Vietnam), China, Amerika, Houston, California, dll. (Terima kasih banyak. Terima kasih banyak...) Sampai jumpa sekitar pukul enam, tujuh atau berapa pun. (Baiklah.) Tak ada pertanyaan adalah pertanyaan terbaik. Baiklah. Apakah Anda cukup melihat saya? Hari ini mata saya agak bermasalah, jadi saya harus memakai kacamata hitam. Namun, jika Anda ingin lihat mata, Anda dapat melihat gambar saya. (Jaga diri.) Baiklah. (Anda tahu bagaimana kabar saya.) Ya. Photo Caption: Kami Akan Membangun Kembali Dari Kehancuran
